Rabu, 03 Februari 2010

Alfred Nobel si Pencipta Dinamit



Mungkin anda pernah mendengar penghargaan Nobel yang sering diberikan untuk orang yang berjasa dalam kehidupan kita. Nah, bagi yang tak tahu, Nobel baik hati yang memberikan penghargaan itu adalah orang yang sama dengan yang menciptakan dinamit. Alfred Nobel-lah orangnya.

Alfred lahir tanggal 21 Oktober 1883 di Stockholm, Swedia. Ayah Alfred, Andriette Nobel, adalah seorang insinyur dan penemu. Alfred juga punya dua kakak yaitu Robert dan Ludvig.
Pada usia 17 tahun, Alfred telah menguasai bahasa Swedia, Rusia, Perancis, Inggris dan Jerman. Alfred sangat tertarik di bidang bahasa, kimia dan fisika. Alfred akhirnya dikirimkan oleh ayahnya ke luar negeri untuk belajar kimia dan menjadi insinyur kimia. Di Paris, Alfred bekerja di laboratorium pribadi kimiawan terkenal, profesor TJ Pelouze. Di sana ia berkenalan dengan kimiawan Italia, Ascanio Sobrero. Alfred sangat tertarik dengan nitrogliserin, cairan berdaya ledak tinggi yang ditemukan oleh Sobrero, yang dianggapnya bermanfaat dalam pembangunan.

Setelah menyelesaikan studinya, ia kembali ke swedia dan mengembangkan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Percobaannya membunuh beberapa orang termasuk adiknya Emil. Akhirnya, pemerintah Swedia melarang dilakukan percobaan ini dalam batas kota Stockholm. Alfred tetap ngotot melakukan percobaan di tongkang, di atas danau Malaren. Pada tahun 1864, ia bisa memulai pembuatan massal nitrogliserin.

Alfred menemukan bahwa campuran nitrogliserin dengan tanah halus Kieselguhr akan mengubah cairan menjadi pasta yang bisa dibentuk didalam batang lalu dimasukkan ke lubang bor. Ia menamainya dinamit dan mendapat hak paten atas temuannya itu. Hal itu terjadi di tahun 1886. Ia juga menemukan detonator yang bisa dinyalakan dengan cahaya sumbu. Karena saat itu dinamit sangat dibutuhkan, dia menjadi kaya raya dan pabriknya berdiri dimana-mana.

Pada suatu hari, Nobel membaca koran yang bertuliskan "Telah meninggal dunia, seorang ilmuwan pencipta bahan peledak yang kaya raya dengan membuat sengsara jutaan orang dengan kematian". Padahal itu adalah Alfred yang lain. Kesalahpahaman itulah yang membuat Alfred merenung. Dia tak mau ketika dia mati nanti dia akan dikenang sebagai pencipta alat yang menyengsarakan manusia. Akhirnya Nobel menyumbangkan kekayaannya pada orang yang berjasa besar pada hidup manusia dan dikenal sebagai hadiah Nobel.

Alfred meninggal di San Remo, Italia, pada tahun 10 Desember 1896. Dia tidak pernah berkeluarga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar