Minggu, 07 Maret 2010

Diskriminasi Politik Apartheid


Berbicara soal sejarah, ada satu sejarah kelam yag sulit dihapus dari ingatan penduduk Afrika Selatan dan orang kulit hitam, yaitu Politik Apartheid.

Politik Apertheid pertama kali dicanangkan pertama kali di Afrika Selatan pada tahun 1930-an yang saat itu dikuasai oleh dua bangsa kulit putih, koloni Inggris dan Afrikaner Boer atau Petani Afrikaner yang mencari emas di tanah kosong Afrika Selatan bagian timur atau yang disebut transvaal, sekarang lebih dikenal sebagai Johannesburg. Boer merupakan keturunan kolonis Belanda.

Setelah Perang Boer (Perang antara Inggris dan dua republik Boer merdeka, yaitu Negara Bebas Oranje dan Republik Afrika Selatan), penemuan emas terjadi di beberapa daerah Afrika Selatan, yang membuat para penambang menjadi kaya raya. Mereka kemudian sepakat membentuk Persatuan Afrika Selatan.

Pada tahun 1950-an, perdana menteri Hendrik Verwoerd mencanangkan sistem pemisahan anatara kulit putih dan kulit hitam yaitu "Land Act" dimana para kulit hitam tidak boleh memiliki tanah semeter pun di luar batas wilayah mereka yag sangat kotor dan tidak terawat. Dari banyak wilayah yang dipisahkan, beberapa menyatakan kemerdekaannya.

Frederik Wiilem de Klerk adalah orang yang mengakhiri masa suram Apertheid. Tindakannya menarik balik pelarangan atas Kongres Nasional Afrika dan organisasi kulit hitam lainnya pada Februari 1990 merupakan titik permulaan perundingan menuju berakhirnya Apertheid. Pada 10 Februari 1990, dia mengumumkan pembebasan Nelson Mandela. Mandela sebelumnya dipenjara karena kegiatannya yang anti-apertheid.

Nelson Mandela lalu terpilih sebagai Presiden melalui Pemilihan Umun pada tahun 1994, sedangkan Frederik terpilih menjadi Wakil Presiden. Mandela kemudian memimpin Afrika Selatan selama lima tahun, sedangkan Frederik mengundurkan diri di tahun kedua. Masalah AIDS menjadi penyesalan Mandela karena selama pemerintahannya dia kurang memperhatikan soal ini. Anaknya sendiri, Makgatho Mandela meninggal karena AIDS pada 6 Januari 2005.

Mandela dan Frederick mendapat Nobel Perdamaian pada 1993 karena jasanya menghapus Politik Apertheid.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar